Mengatasi Bau Mulut Saat Berpuasa dan Gusi Berdarah
Cara mengatasi bau mulut saat puasa :
Sebab utama mengapa bau mulut saat puasa lebih terasa, adalah karena selama puasa kita tidak melakukan fungsi pengunyahan. Bila fungsi ini dilakukan seperti biasa, produksi air liur kita tetap memadai, dan membuat rongga mulut kita jadi lembab.
a) Mengatasi rasa kurang pede pada saat puasa ini bisa dilakukan antara lain dengan cara:
1) bila berbicara dengan orang lain usahakan jaga jarak sehingga tidak terlalu dekat.
2) Bila di dalam mulut kita tidak ada masalah (umpamanya gigi keropos dibiarkan, apa lagi yang sudah mati dan membusuk, tidak ada kelainan gusi dan penyakit lain), bisanya mulut kita tidak akan berbau sampai mengganggu lingkungan kita berbicara baik pada saat atau bukan saat berpuasa.
3) Pilihlah makanan pada saat saur yang tidak meninggalkan bau di dalam mulut sampai berjam-jam, seperti umpamanya petai, jengkol dsb
Tips Sahur Sehat
• Agar kesehatan gigi dan mulut terjaga serta terhindar dari keluhan bau mulut, hindari makanan/ minuman yang dapat menstimulasi timbulnya bau mulut
• Pilih makanan yang tinggi serat seperti buah-buahan segar seperti apel, nenas, pir, jeruk
• Setelah sahur, sikat gigi dan berkumurlah dengan antiseptik bersifat alamiah, karena bahan alami dapat mempertahankan bakteri yang memang dibutuhkan untuk pencernaan dalam rongga mulut
Tips Berbuka Puasa Sehat
• Agar kesehatan gigi dan mulut terjaga serta terhindar dari keluhan bau mulut, hindari makanan/ minuman yang dapat menstimulasi timbulnya bau mulut
• Selama bulan puasa, sebaiknya kita tidak melebihkan konsumsi gula karena dapat menjadi pencetus timbulnya masalah seperti gigi berlubang, gangguan pada jaringan lunak karena materi sisa makanan yang dapat menempel pada mukosa rongga mulut. Makanan manis juga merupakan makanan bagi bakteri penyebab bau mulut
• Pilih buah-buahan berserat, sehingga selama berpuasa tidak timbul gangguan bau mulut
Gusi berdarah :
a) Mengatasi rasa kurang pede pada saat puasa ini bisa dilakukan antara lain dengan cara:
1) bila berbicara dengan orang lain usahakan jaga jarak sehingga tidak terlalu dekat.
2) Bila di dalam mulut kita tidak ada masalah (umpamanya gigi keropos dibiarkan, apa lagi yang sudah mati dan membusuk, tidak ada kelainan gusi dan penyakit lain), bisanya mulut kita tidak akan berbau sampai mengganggu lingkungan kita berbicara baik pada saat atau bukan saat berpuasa.
3) Pilihlah makanan pada saat saur yang tidak meninggalkan bau di dalam mulut sampai berjam-jam, seperti umpamanya petai, jengkol dsb
Tips Sahur Sehat
• Agar kesehatan gigi dan mulut terjaga serta terhindar dari keluhan bau mulut, hindari makanan/ minuman yang dapat menstimulasi timbulnya bau mulut
• Pilih makanan yang tinggi serat seperti buah-buahan segar seperti apel, nenas, pir, jeruk
• Setelah sahur, sikat gigi dan berkumurlah dengan antiseptik bersifat alamiah, karena bahan alami dapat mempertahankan bakteri yang memang dibutuhkan untuk pencernaan dalam rongga mulut
Tips Berbuka Puasa Sehat
• Agar kesehatan gigi dan mulut terjaga serta terhindar dari keluhan bau mulut, hindari makanan/ minuman yang dapat menstimulasi timbulnya bau mulut
• Selama bulan puasa, sebaiknya kita tidak melebihkan konsumsi gula karena dapat menjadi pencetus timbulnya masalah seperti gigi berlubang, gangguan pada jaringan lunak karena materi sisa makanan yang dapat menempel pada mukosa rongga mulut. Makanan manis juga merupakan makanan bagi bakteri penyebab bau mulut
• Pilih buah-buahan berserat, sehingga selama berpuasa tidak timbul gangguan bau mulut
Gusi berdarah :
Gusi yang berdarah adalah tanda terjadinya peradangan .dan penyebabnya adalah plak gigi. Plak adalah suatu lapisan lengket dan mengandung bakteri yang terus menerus terbentuk di dalam mulut serta melekat pada permukaan gigi dan gusi. Plak tinggal dengan nyaman di batas perlekatan gigi dan gusi, tepi gusi dan permukaan gigi yang kasar, serta di sela-sela gigi. Bila tidak dibersihkan setiap hari, lama-lama plak akan mengeras seperti batu dan berubah menjadi karang gigi (kalkulus) yang sulit dihilangkan sendiri dan harus dibersihkan oleh dokter gigi. Selanjutnya, permukaan kalkulus yang kasar ini akan menjadi tempat menempelnya plak baru sehingga dari hari ke hari timbunan ini akan menjadi makin tebal.
Plak ini mengandung banyak bakteri, umumya dari gol;ongan Streptokokus Mutans, yang menghasilkan asam yang merusak gigi, gusi, dan tulang. Penyakit gusi timbul sebagai akibat proses peradangan (gingivitis) yang disebabkan plak. Tanpa hadirnya plak, penyakit gusi tidak akan timbul.
Sumber : TanyaPepsodent.com
0 komentar:
Posting Komentar